WELCOME TO MY BLOG

Time

Minggu, 25 Oktober 2009

Profil Tim ISL

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Arema Malang

Indonesia - Aremania
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 10
Nama Stadion: Kanjuruhan (Kapasitas 30.000)
Tanggal Berdiri: 11 Agustus 1987
Julukan: Singo Edan
Kelompok Suporter: Aremania
Catatan Prestasi:
1 kali juara Galatama (1992/93)
2 kali juara Copa Indonesia (2004/05, 2005/06)

Sejarah Singkat:
Persatuan sepakbola Arek Malang atau lebih dikenal dengan sebutan Arema Malang adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur. Semula tim yang lahir pada 11 Agustus 1987 atas dasar prakarsa Acub Zaenal, pencetus lahirnya klub Galatama, ini bernama Aremada, yang merupakan gabungan klub lokal Malang Armada 86 dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema 86.

Upaya untuk mempertahankan klub Galatama Arema 86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena kesulitan dana. Dari sinilah, Acub Zaenal bersama putranya Lucky, lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema 86 agar bisa tetap bertahan.

Nama Arema 86 pun diubah menjadi Arema dan ditetapkan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH No 58. Sejak saat itu, Arema mulai menggelar persiapan layaknya sebuah tim profesional. Baik itu menyangkut skuad timnya maupun fasilitas bagi semua pemain dan ofisialnya.

Prestasi klub Arema dikancah sepakbola nasional terbilang pasang surut. Hal itu karena tergantung pembiayaan klub yang menjadi kendala utama. Maklum saja karena bukan klub "Plat Merah", sehingga tidak mendapatkan kucuran dana APBD. Meski demikian, mahkota juara Galatama pernah mereka rebut pada musim kompetisi 1992/93.

Sejak mengikuti Liga Indonesia, gabungan klub dari Perserikatan dan Galatama, Arema tercatat pernah tiga kali masuk putaran kedua atau babak delapan besar. Namun kendala finansial terus saja menghimpit perjalanan klub ini, hingga akhirnya diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.

Akibat krisis keuangan itu pun membuat Arema turun kasta di divisi satu. Tapi dengan kekuatan finansial baru, Arema hanya satu musim berada di divisi satu dan kembali promosi dengan status sebagai juara. Sejak saat itu prestasi Arema cenderung stabil hingga menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi di tanah air yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Tiga Pemain Bintang:

- Markus Haris Maulana
Terdegradasinya PSMS Medan membuat Markus mencari klub yang berlaga di Superliga Indonesia. Akhirnya, Markus berlabuh di Arema mulai musim 2009/10. Markus bakal menjadi aktor sentral barisan pertahanan terakhir Arema. Saat ini, Markus masih menjadi kiper utama tim nasional senior.

- Pierre Njanka
Pendatang baru di Arema pada musim ini. Arema yang membutuhkan stopper jangkung dan lugas menemukan sosok ideal di diri Pierre Njanka. Pemain asal Kamerun ini pernah memperkuat negaranya di Piala Dunia 1998 dan 2002 serta malang melintang di kompetisi Ligue 1 Prancis.

- Noh Alam Shah
Ujung tombak Singapura ini merupakan andalan di tim nasional. Ketajamannya di barisan depan terlihat dari 108 koleksi gol untuk Tampines Rovers dari 133 kali penampilannya pada 2003-2007. Musim lalu, Noh Alam melesakkan 14 gol. Hanya saja, Noh Alam dikenal sebagai pemain bertemperamen tinggi, dan kerap tersandung masalah.

Nama Pelatih:

Robert Albert Rene (Belanda)

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Markus Haris Maulana, (2) Kurnia Meiga, (54) Aji Saka. BELAKANG - (3) Zulkifli, (16) Benny W., (18) Hermawan, (45) Waluyo, (4) Purwaka, (12) Irvan R, (17) Pierre Njanka, (22) Al Farisi, (15) Sunarto. TENGAH - (20) Bustomi, (8) Roni Firman, (7) Tommy P, (11) Juan Revi, (31) Jalal Main, (30) Landry, (23) Fahrudin, (6) Ridhuan, (5) Dendy S, (10) Faris. DEPAN - (14) Ghery Setia, (19) Rahmat Afandi, (21) Noh Alam Shah, (27) Firmansyah, (9) Roman Chmelo.

Prediksi musim 2009/10:
Arema membidik musim ini dengan perbaikan cukup berarti, baik dari segi manajemen klub maupun materi pemain. Sejumlah pemain berkualitas didatangkan untuk melapisi pemain muda yang musim lalu hanya membawa Arema ke posisi 10 klasemen akhir. Target masuk papan atas klasemen cukup realitis, dan dapat dipenuhi tim Singo Edan.


PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Bontang Football Club


Tim Bontang FC (GOAL.com / Dhedhe.D)

Data Klub:

Didirikan: 18 Juni 1988
Ketua Umum: dr.H.A. Sofyan Hasdam, Sp.S
Manajer Tim: Andi Faisal Sofyan Hasdam
Pelatih: Fachry Husaini
Julukan: Laskar Bukit Tursina dan Laskar Khatulistiwa
Stadion: Mulawarman Bontang, Indonesia (kapasitas: 12.000)
Suporter: Bontang Mania

Catatan Prestasi:

Galatama
1988/89: Peringkat 9
1989/90: Peringkat 3
1990/91: Peringkat 2
1991/92: Peringkat 2
1992/93: Papan tengah Kompetisi Galatama
1993/94: Papan tengah Kompetisi Galatama

Liga
1994/1995 : Semi-final
1995/1996 : 12 Besar
1996/1997 : Peringkat 6 Wilayah Timur
1998/1999 : 10 Besar
1999/2000 : Runner-up
2001 : Peringkat 5 Wilayah Timur
2002 : Peringkat 6 Grup Timur
2003 : Peringkat 10 Wilayah Timur
2004 : Peringkat 11 Wilayah Timur
2005 : Peringkat 6 Wilayah Timur
2006 : Peringkat 10 Wilayah Timur
2007 : Peringkat 13 Wilayah Timur (Promosi Superliga sebagai pengganti)
2008/09: peringkat ke-13 Superliga

Copa
2005: Babak 16 besar
2006: Babak 32 besar
2007: Babak 16 besar
2008: Babak 48 besar

Sejarah Singkat:

Bontang Football Club atau lebih dikenal dengan sebutan Bontang FC adalah sebuah klub profesional eks Liga Sepakbola Utama (Galatama) yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan Timur. Tim berjuluk "Laskar Bukit Tursina" ini semula adalah milik perusahaan pupuk terbesar di tanah air, sehingga namanya pun sesuai dengan nama perusahaan tersebut.

Seiring dengan waktu serta beralihnya pendanaan tim ini ke Pemkot Bontang, namanya pun ikut berganti. Sempat berubah menjadi Bontang PKT, kemudian pada akhirnya menjadi Bontang FC terhitung sejak, 12 Juni 2009.

Sejarah panjang klub ini dimulai pada 1978, tepatnya pada era kompetisi sepakbola semi-profesional Galatama dan amatir, yakni Perserikatan masih bergulir.

Dukungan dana yang memadai dari salah satu perusahaan pupuk terbesar di tanah air, Pupuk Kalimantan Timur (PKT), membuat tim ini tetap eksisi, meski sejumlah klub eks Galatama "gulung tikar" akibat krisis finansial.

Hebatnya, sejak pertama kali mengikuti kompetisi semi-profesional yang berlabel Liga Indonesia pada musim 1994/95, yakni peleburan Galatama dan Perserikatan, tim ini tidak pernah turun kasta.

Bahkan di musim pertama, PKT sempat membuat sensasi dengan menembus empat besar, di tengah dominasi tim-tim eks Perserikatan, yang mendapat sokongan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Sayangnya di semi-final PKT dibekuk tim eks Galatama lainnya, Petrokimia Putra, dengan skor tipis 1-0. Langkah sensasional kembali mereka catat di musim kompetisi 1999/00.

Di mana tanpa terduga PKT mampu merengsek hingga ke final. Tapi dewi fortuna rupanya belum berpihak ke kubu PKT sehingga mereka harus puas dengan posisi runner-up, setelah dikandaskan tim bertabur bintang saat itu, PSM Makassar, juga dengan skor tipis 3-2.

Sejak saat itu prestasi tim yang saat ini tampil di Superliga, kompetisi paling bergengsi di tanah air, cenderung stagnan. Bahkan keikutsertaan mereka di Superliga pun bukan diperoleh dari jalur kompetisi seperti kontestan Superliga lainnya, namun karena mundurnya Persiter Ternate dan Persmin Minahasa.

Oleh PT Liga Indonesia yang kala itu masih bernama Badan Liga Indonesia (BLI), PKT bersama PSIS Semarang tampil sebagai pengganti dua tim yang mundur tersebut.

Hal itu setelah BLI menetapkan PKT lolos verifikasi dengan nilai tertinggi bersama Mahesa Jenar, dengan menyingkirkan tim divisi utama lainnya yang ikut mencari peruntungan tampil di Superliga, kasta tertinggi sepakbola nasional musim depan.

Itu dengan memanfaatkan dua tempat yang ditinggal Persiter dan Permin Minahasa, yang mendapatkan tiket Superliga dari jalur kompetisi, sayang harus mundur karena dilanda krisis finansial.

Tiga Pemain Bintang:

Francisco Aldo Barreto Miranda
Kehadiran mantan bomber PSM Makassar yang musim ini dipinjamkan ke Persisam Samarinda, dipastikan bakal mampu menyelesaikan krisis lini depan tim ini. Kemampuan striker asing asal Paraguay ini dalam menjebol gawang lawan sangat diharapkan bisa menyelesaikan problem yang selama ini dihadapi.

Muhammad Bahtiar
Sukses mendatangkan mantan gelandang Arema Malang ini merupakan perekrutan terbaik yang dilakukan manajemen Bontang FC. Maklum saja karena pemain yang sebelumnya pernah berguru di Argentina bersama timnas U-23 ini dipastikan lagi bagus-bagusnya. Apalagi, selama dia bergabung di Arema, pemain yang merupakan "anak emas" mantan pelatih timnas Indonesia Ivan Kolev ini, kerap menghuni bangku cadangan.

Iqbal Samad
Sempat berebut dengan manajemen PSM Makassar, defender kelahiran 20 Februari ini akhirnya tetap berlabuh di Bontang FC. Kehadirannya dipastikan bakal menjadi andalan tim ini disektor pertahanan. Terlebih karena edisi perdana Superliga musim ini, pertahanan Bontang FC yang kala itu masih bernama PKT Bontang adalah terburuk kedua setelah Persita Tangerang, yang akhirnya degradasi ke divisi utama.

Skuad Pemain:

KIPER - (58) Sumardi, (33) Ade Mukhtar, (33) Randy Wulur. BELAKANG - (91) Iqbal Samad, (11) Anda Hermawan, (27) Tito Purnomo, (16) Rusdiansyah, (4) Moises Moldonado, (15) Joko Sidik. TENGAH - (5) Ali Khadafi, (28) Arifki Eka Putra, (13) Trias Budi Susanto, (25) Muhammad Bahtiar, (14) Al Muttawakil, (23) Satria Feri, (29) M. Fadil Sausu, (30) Usman, (32) Irdan, (81) Sardianata. DEPAN - (20) Iwan, (18) Francisco Aldo Barreto Miranda, (9) Rafael, (8) Aswar, (10) Cornelius Gedy.

Prediksi Musim 2009/10:
Terus menghuni papan bawah pada edisi perdana Superliga musim ini membuat manajemen Bontang FC melakukan perombakan skuad tim secara besar-besaran. Sejumlah pemain baru didatangkan dengan harapan bisa lebih baik musim depan. Target realistis pun diapungkan dengan menempati papan atas kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional di akhir musim. Dengan materi yang ada seperti sekarang, capaian target tersebut bukan hal mustahil. Sedangkan untuk tampil sebagai juara, sepertinya masih sangat sulit.


PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: PSM Makassar


Tim PSM Makassar (GOAL.com / Dhedhe D.)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 8
Nama Stadion: Mattoangin (Kapasitas 20.000)
Tanggal Berdiri: 1915
Julukan: Juku Eja, Ayam Jantan dari Timur
Kelompok Suporter: The Macz Man, Ikatan Supporter Makassar (ISM)
Catatan Prestasi:
- 5 kali juara Perserikatan (1957, 1959, 1965, 1966, 1991/92)
- 1 kali juara Liga Indonesia (1999/00)

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Kisah terbentuknya PSM Makasar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond [MVB] yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.

Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.

Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa [pekerja paksa]. Sebagiannya lagi dikirim ke Burma [kini Myanmar]. MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.

Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar [PSM].

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up.

Di era sepakbola profesioanl, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.

Tiga Pemain Bintang:

- Daryoush Ayyoubi
Kendati baru bergabung pada musim ini, namun Daryoush sudah merebut hati suporter PSM. Mantan pemain timnas U-21 Iran ini tidak hanya tajam, tapi juga memiliki umpan akurat. Pemain berpostus 194 cm ini membuat dua assist ketika mengalahkan Persisam Samarinda di final turnamen Makassar Cup.

- Syamsul Bachri Chaerudin
Kapten PSM ini dianggap sebagai senior di tim yang berisikan banyak pemain muda. Kendati memiliki postur tidak terlalu tinggi dan besar, pemain berposisi di lini tengah ini memiliki kekuatan dan stamina diatas rata-rata. Syamsul juga cukup lincah ketika menguasai bola, dan mampu membaca permainan serta memiliki daya jelajah tinggi.

- Christian Carrasco
Penyerang asal Cili ini dijuluki Spiderman, karena setiap habis mencetak gol selalu melakukan selebrasi memakai topeng tokoh kartun super hero itu. Karakter lugas dan keras pemain yang sudah kenyang pengalaman di kompetisi Indonesia ini sangat cocok dengan ciri khas PSM. Carrasco pun mencetak enam gol di turnamen Makassar Cup, dan terpilih menjadi top skorer

Nama Pelatih:
Hanafing

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Samsidar, (20) Fakhrul Nurdin. BELAKANG - (29) Handi Hamzah, (23) Arifin, (22), Fandi Edi, (14) Faturahman, (3) Adnan Buyung, (2) Hendra Wijaya, (17) Adrian Samsul, Hendry Nyobi Koti. TENGAH - (8) Syamsul Bachri Chaerudin, (25) Diva Tarkas, (6) Asri Akbar, (13) Freklyn Siegers, (18) Gufron Lakahia, (28) Aditya Putra Dewa, (15) M Aidil, (27) Risnandar Amri, Daniel Soarez Baroni. DEPAN - (32) Yudi Kenci, (21) M. Rahmat, (12) M. Fadly, (20) M Reza, (9) Christian Carrasco, Daryoush Ayyoubi.



Prediksi musim 2009/10:
Dengan materi pemain yang kebanyakan wajah baru, PSM masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi guna menemunkan bentuk permainan. Pemain senior seperti Syamsul Chaeruddin harus bekerja keras mendidik 'adik-adiknya' agar mereka cepat padu. Belum lagi perang dingin antara pelatih Hanafing dengan manajer tim Kadir Halid menjelang kompetisi bergulir, membuat internal PSM bermasalah. Jika kondisi ini tidak berubah dalam perjalanan kompetisi, maka PSM hanya bisa berada di papan tengah.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: PSPS Pekanbaru



PSPS Pekanbaru (GOAL.com Indonesia)

Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 3 Divisi Utama
Tanggal Berdiri: 1 Januari 1955
Julukan: Asykar Bertuah
Kelompok Suporter: Asykar Theking
Nama Stadion: Stadion Khaharuddin Nasution, Rumbai (Kapasitas 20.000)
Catatan Prestasi:
Juara Divisi I 2008

Sejarah Singkat:
Sejak berdirinya, PSPS Pekanbaru baru bisa mencicipi persaingan di Divisi Utama pada tahun 1998. PSPS pernah mengalami masa kejayaan pada musim 2004 di Liga Indonesia, ketika diperkuat sejumlah pemain tim nasional. Mereka juga sempat menjadi tim disegani selama dua musim.

Namun karena gagal menjadi juara, manajemen PSPS lalu merombak tim. Akibatnya, mereka terperosok, bahkan sampai ke Divisi I. PSPS promosi ke Divisi Utama setelah mengalahkan PS Indocement Cirebon.

PSPS kini kembali ke kasta tertinggi setelah menempati peringkat tiga Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009. Di bawah pelatih AR Gurning, PSPS bertekad bertahan di Superliga.

Pemain Bintang:
- Putut Waringin Jati
Pernah bergabung di timnas U-17, dan kini menjadi andalan PSPS. Putut sempat malang melintang di sejumlah klub Superliga sebelum akhirnya memilih PSPS sebagai tempatnya bernaung.

- Fance Hariyanto
Menjadi andalan PSPS di bawah mistar gawang. Pengalamannya di Superliga membuat Fance sudah terbiasa menghadapi tekanan tinggi, dan gempuran pemain depan tim lawan. Fance pernah terpilih masuk skuad timnas U-21.

- Dzumafo Epandi Herman
Penyerang asal Kamerun itu sudah dua musim di PSPS. Dzumafo merupakan bomber tersubur klub ini. Di musim pertamanya, ia melesakkan sembilan gol. Pada musim lalu, Dzumafo sudah mempersembahkan 17 gol bagi PSPS.

Nama Pelatih:
Abdul Rahman Gurning

Skuad Pemain:
KIPER - (1) Tharjaki Lubis, (23) Dede Sulaiman, (65) Fance Hariyanto. BELAKANG - (70) Edi Sibung Sukamto, (22) Rivelino, (5) Agus Cima, (4) Banaken Bosoken, (15) Danil Junadi, Susanto. TENGAH - (16) Akhmad Junaidi, (10) Ade Chandra Kirana, (11) Ade Suhendra, (21) Risdianto, (3) April Hadi, (29) M. Zahrul Bin Azhar, (99) Putut Waringin Jati, (37) Agus Rianto. DEPAN - (88) M. Isnaini, (9) Herman Dzumafi Epandi, (18) Cyril Emile Tchana, (14) M. Iqbal, (27) Dedi Gusmawan.


Prediksi musim 2009/10:
PSPS bukan tim yang asing dengan kasta tertinggi kompetisi sepakbola nasional. Namun kondisi tim kali ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Tanpa banyak membeli pemain bintang dan mayoritas diisi pemain muda, bisa bertahan sudah merupakan hasil bagus.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Pelita Jaya


Pelita Jaya Purwakarta (GOAL.com/Hery Sudewo)



Data Klub:
Berdiri: 1982
Alamat: Graha Kapital Lt.1, Jl. Kemang Raya No.4 Jakarta, Indonesia
Telpon: +62 (0) 21 718 0778
Direktur Utama: Gunawan Tamsir
Direktur Teknik: Rahim Soekasah
Pelatih: Fandi Ahmad
Stadion: Singaperbangsa Karawang

Catatan Prestasi:

Galatama
Juara: 1988/89, 1990, 1993/94
Runner-up: 1986/87, 1987/88

Liga Indonesia
1994/1995 : Delapan Besar
1995/1996 : Peringkat ke-12
1996/1997 : Peringkat ke-12
1997/1998 : kompetisi dihentikan
1998/1999 : Peringkat ke-10
1999/2000 : Delapan Besar
2001 : Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2002 : Peringkat ke-7 Wilayah Barat
2003 : Peringkat ke-14 Wilayah Barat
2004 : Peringkat ke-15 Wilayah Barat
2005 : Peringkat ke-17 Wilayah Timur
2006 : Delapan Besar Divisi I (promosi ke Divisi Utama)
2007: Peringkat ke-9 (promosi Superliga)
2008/09: Peringkat ke-9 Superliga

Sejarah Singkat:

Pelita Jaya adalah merupakan satu dari beberapa tim mantan Galatama, kompetisi semi-profesional Indonesia, yang masih tetap eksis di kancah sepakbola nasional.

Setelah musim sebelumnya bermarkas di Purwakarta, tim milik keluarga Bakrie itu berkandang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, dan musim depan mereka akan bermarkas di Stadion Singaperbangsa Karawang.

Sempat terlempar ke divisi satu pada musim 2005 dan juga pernah berubah nama menjadi Pelita Krakatau Steel, tim berjuluk "The Young Guns" kembali tampil di divisi utama pada 2007, yang selanjutnya kini menjadi salah satu kontestan Superliga 2009/10.

Di era Galatama, Pelita termasuk tim yang cukup disegani. Maklum saja karena tim ini selalu bertabur bintang sepakbola dari luar negeri yang cukup punya nama. Tak heran jika mereka mampu tampil sebagai juara tiga kali, sebelum Galatama dileburkan pada 1994 dan menjadi Liga Indonesia.

Kompetisi ini adalah gabungan dari Perserikatan, liga sepakbola amatir, dan Galatama yang diikuti klub-klub profesional. Seiring dengan perubahan ini pula, prestasi Pelita meredup.

Masa jayanya selama di Galatama sulit terulang, meski upaya menghadirkan pemain asing berkelas tetap dilakukan. Sebut saja bintang sepakbola asal Argentina Mario Kempes, serta dua mantan pemain timnas Kamerun Roger Milla dan Maboang Kessack.

Peringkat terbaik Pelita Jaya selama tampil di pentas Liga Indonesia hanya menempati urutan ke-8 pada musim 1994/95 dan 1999/00.

Tiga Pemain Bintang:

Jajang Mulyana
Setelah sempat dikirim berguru di Liga Brasil, striker muda ini sepertinya akan dipercaya mengisi lini depan Pelita Jaya. Sayangnya karena ia baru bisa membela timnya setelah
menyelesaikan tugas di timnas U-23, tampil di SEA Games Laos 2009. Meski demikian, kehadiran pemain kelahiran, 10 Oktober 1988 ini dipastikan bakal menjadi bintang bagi tim berjuluk "The Young Gun".

Firman Utina
Posisi gelandang timnas senior ini bisa dipastikan belum tergantikan untuk mengawal lini tengah Pelita Jaya. Daya jelajah yang cukup tinggi pemain yang hanya memiliki postur 168 centi meter ini dipastikan kembali akan menjadi andalan Pelita, dalam upaya mendulang poin di ajang kompetisi musim depan.

M Ridwan
Label pemain timnas yang disandangnya membuat ia dipastikan kembali menjadi andalan Pelita di lini belakang. Sayang karena pemain kelahiran, 8 Juli 1980 ini kerap dibekap cedera. Meski demikian, kemampuannya membantu pertahanan dan penyerangan yang cukup baik, membuat ia pun tidak tergantikan dalam skuad Pelita Jaya.

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Dian Agus Prasetyo, (25) Ali Barkah, (21) I Made Wardhana. BELAKANG - (2) Supardi, (4) Jusmadi, (26) Gilang Ginarsa, (5) Carlos Eduardo, (20) Kery Yudiono, (19) Yohan Ibo, (13) Achmad Jufriyanto. TENGAH - (15) Firman Utina, (11) Esteban Gabriel, (12) Basri Badusalam, (22) Ardan Aras, (23) Muhammad Ridwan, (29) Egi Melgiansyah. DEPAN - (16) Khusnul Yakin, (17) Jajang Mulyana, (7) I Made Wirahadi, (9) Edison Fonseca, (10) Rudi Widodo.


Prediksi Musim 2009/10:
Untuk tampil sebagai juara Superliga sepertinya masih cukup berat. Penyebabnya, karena tim ini tidak memiliki pendukung fanatik yang banyak layaknya seperti tim besar lainnya di tanah air. Hal tersebut akibat seringnya mereka berpindah home base. Musim ini saja, mereka akan bermain di Karawang, setelah sebelumnya berkandang di Bandung dan Purwakarta. Meski demikian, bukan hal yang tidak mungkin Pelita tampil sebagai kampiun musim depan.


PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persebaya Surabaya


Liga Indonesia Divisi Utama Persebaya Surabaya vs Gresik United

Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 4 Divisi Utama
Nama Stadion: Stadion Gelora 10 November Tambaksari (Kapasitas 30.000)
Tanggal Berdiri: 18 April 1927
Julukan: Bajul Ijo, Green Force
Kelompok Suporter: Bonek Mania
Catatan Prestasi:
4 kali juara Perserikatan (1950, 1951, 1952, 1978)
10 kali runner-up Perserikatan (1938, 1942, 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1981, 1987, dan 1990)
1 kali juara Divisi I Liga Indonesia (2002/03)
2 kali juara Liga Indonesia (1996/97, 2003/04)

Sejarah Singkat:
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927 dengan nama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond [SIVB]. Tim kota Pahlawan ini juga turut berperan dalam pendirian PSSI. Pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja [Persatuan Sepakbola Indonesia Soerabaja].

Tahun 1960, nama Persibaja diubah menjadi Persebaya [Persatuan Sepakbola Surabaya], dan menjadi salah satu raksasa bersama Persib dan Persija. Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994.

Selain ulah suporternya, Persebaya juga selalu diwarnai kontroversi. Saat menjuarai kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah 'sepakbola gajah', karena mengalah kepada Persipura Jayapura 12-0 untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang. Taktik ini membawa hasil, dan Persebaya berhasil menjadi juara.

Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I.

Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final.

Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skorsing direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.

Pemain Bintang:

- Ngon A Djam
Ujung tombak asal Kamerun ini bakal mempunyai peran besar di Persebaya. Ketajaman Ngon A Djam tidak perlu diragukan lagi bila berkaca dari performanya di musim lalu. Selain tajam, Ngon A Djam juga sering memberikan umpan matang kepada rekan satu tim.

- Wijay
Pemain berambut gondrong ini bakal menjadi tembok pertahanan pertama bagi Persebaya. Sempat dipanggil masuk pelatnas timnas senior, namun kalah bersaing. Wijay tipe pekerja keras, karena tidak mengenal lelah, baik saat membantu pertahanan mau pun ketika menyerang.

- Andik Vermansyah
Menjadi idola suporter Persebaya. Andik merupakan jebolan sekolah sepakbola Persebaya. Gelandang serang ini dinilai mempunyai skill dan gocekan yang cukup bagus serta kecepatan yang mumpuni.

Nama Pelatih:
Danurwindo

Skuad Pemain:

KIPER - (28) Endra Prasetya, (20) Syaifuddin, (24) Deny Marcel. BELAKANG - (6) Djayusman Triasdi, (30) Anderson da Silva, (4) Nugroho Mardiyanto, (2) Mat Halil, (15) Anang Ma'ruf, (25) Sunaji, (6) M. Sovy Hermawan, (16) Satrio Syam. TENGAH - (17) Arief Ariyanto, (29) Wijay, (21) Supriyono, (11) Taufiq, (3) Andik Vermansyah, (13) Lucky Wahyu, (99) Josh Maguire. DEPAN - (14) Corinus Fingkreuw, (77) Wimba Sutan, (10) Irfan Hidayatullah, (78) Andi Odang, Ngon A Djam.



Prediksi musim 2009/10:
Pendatang baru Superliga Indonesia akan menjadi kuda hitam bagi tim mapan. Sejumlah pemain berkualitas didatangkan ke Surabaya untuk bisa bersaing dengan klub papan atas. Selama tidak ada aksi kontroversial, Persebaya mampu membuat kejutan di musim ini, serta kuda hitam dalam perebutan gelar juara.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persela Lamongan


Persela Lamongan (GOAL.com/Hery Sudewo)




Data Klub:


Berdiri: 18 April 1967
Alamat: Jl. Lamongrejo No. 1 Lamongan Indonesia
Telpon: +62 (0) 322 314032 / 322 448 / 772 3434
Ketua Umum dan Manajer Tim: H. Masfuk, SH
Pelatih: Widodo Cahyono Putro
Stadion: Surajaya
Suporter: LA Mania
Julukan: Laskar Joko Tingkir

Catatan Prestasi:

Liga Indonesia

1994/95: Divisi II
1995/96: Divisi II
1996/97: Divisi II
1997/98: Kompetisi Terhenti
1998/99: Divisi II
1999/00: Divisi II
2001: Divisi II (Promosi ke Divisi I)
2002: Peringkat ke-3 Grup 2 Divisi I
2003: Promosi ke Divisi Utama
2004: Peringkat ke-12
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
2006: Peringkat ke-6 Wilayah Timur
2007: Peringkat ke-6 Wilayah Barat (promosi Superliga)
2008/09: Peringkat ke-6 Superliga

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Lamongan atau lebih dikenal dengan sebutan Persela Lamongan adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Lamongan, Jawa Timur. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi sepakbola paling bergengsi di tanah air.

Meski telah berdiri sejak 18 April 1967, Persela baru mulai menunjukkan eksistensinya di pentas sepakbola nasional setelah kompetisi memasuki era profesional. Itu pun setelah berjalan sembilan tahun, atau tepatnya pada musim 2003 silam, ketika mereka sukses promosi ke divisi utama, level tertinggi kompetisi sepakbola di tanah air kala itu.

Sebelumnya, tim ini hanya berkutat di level bawah, yakni divisi II dan divisi I. Namun semuanya berubah begitu sukses promosi ke divisi utama lewat partai playoff di Stadion Manahan, Solo, pada penghujung 2003. Sejak saat itu, Pesela terus unjuk kemampuan hingga akhirnya menembus Superliga, kasta tertinggi kompetisi sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Tiga Pemain Bintang:

Samsul Arif
Mantan bomber Persibo Bojonegoro ini dipastikan menjadi andalan Persela Lamongan, khususnya untuk lini depan. Sebagai "tukang gedor", kemampuannya mencetak gol tidak perlu diragukan. Itu sudah ia buktikan dengan tampil sebagai top skor turnamen Copa Indonesia 2008/09. Hal ini pula yang membuat Persela mantap merekrutnya.

Leonardo Zada Martins Dinelli
Meski posisi sesungguhnya adalah seorang striker, tapi pemain asing asal Brasil ini akan ditempatkan di lini kedua. Kemampuan dan akselerasinya yang cukup mobile membuat mantan pemain PSMS Medan ini menjadi andalan Persela di lini tengah. Ini pun sudah ia buktikan dengan mengantar timnya lolos ke babak final turnamen Liga Jatim 2009.

Fadly Hariri
Lini belakang Persela tampaknya bakal diisi mantan pilar PSMS Medan ini. Ketangguhannya mengawal lini belakang membuat ia tidak diragukan untuk berdiri di barisan belakang Persela. Hal ini pun yang menjadi alasan kenapa ia tetap direkrut, meski tim berjuluk Ayam Kinantan yang dibelanya musim ini, terdegradasi ke divisi utama.

Skuad Pemain:

KIPER - (81) Choirul Huda, (72) Fauzal Mubaraq, (77) Dedi Iman. BELAKANG - (15) Fabiano Beltrame, (6) Aun Carbiny, (5) Taufik Kasrun, (14) Khomad Suharto, (24) FX. Yanuar, (3) Fadly Hariri, (23) Helza Rahmad, (27) Tomy Rifka. TENGAH - (19) Jimmy Suparno, (2) Zaenal Arifin, (17) Martin Zada, (44) I Gede Sukadana, (22) Dhanu Rosadhe, (7) Amsar Reza, (8) Andro Levandy, (66) Gangga Mudana. DEPAN - (99) Aris Alfiansyah, (9) Samsul Arif, (18) Dicky Firasat, (10) Kurniawan Dwi Yulianto, (70) Varney Pas Boakay.


Prediksi Musim 2009/10:
Minimnya pendanaan yang dimiliki membuat manajemen Persela Lamongan tidak begitu berani berkoar-koar akan target yang ingin dicapai pada musim kedua digelarnya Superliga nanti. Meski demikian, masuknya beberapa pemain baru yang sebelumnya merumput di kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional, dipastikan membuat penampilan tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" berbeda. Target bertahan dan menembus papan atas pun cukup realistis bisa dicapai musim depan.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persema Malang


Persema Malang (kontekaja.com)

Data:

Berdiri: 20 Juni 1953
Alamat: Jl. Mojopahit No. 3, Malang, Jawa Timur
Ketua Umum: Drs Peni Soeparto
Manajer Tim: Ir Hadi Santoso
Pelatih: Subangkit
Julukan: Laskar Ken Arok
Suporter: Ngalamania
Stadion: Gajayana Malang, Indonesia (kapasitas: 23.000)

Catatan Prestasi:

Liga Indonesia

1994/95: Peringkat ke-12 divisi utama wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
1997/98: Peringkat ke-5 divisi utama wilayah Timur (Liga dihentikan)
1998/99: Peringkat ke-4 divisi utama grup D
1999/00: Peringkat ke-8 divisi utama wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2002: Peringkat ke-10 divisi utama wilayah Timur (degradasi ke divisi I)
2003: Peringkat ke-3 divisi I grup B
2004: Peringkat ke-6 divisi I (promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2006: Peringkat ke-7 divisi utama wilayah Timur
2007: Peringkat ke-13 divisi utama wilayah Barat
2008/09: Runner-up divisi utama (promosi ke Superliga)

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Malang atau biasa disingkat Persema adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur. Tim milik Pemerintah Kota Malang ini merupakan eks Perserikatan yang pada musim kompetisi 2009/10 akan berlaga di Superliga Indonesia, setelah memastikan menjadi runner up divisi utama musim 2008/09.

Meski berdiri sejak 1953, sepak terjang tim mantan Perserikatan yang satu ini justru kalah pamor dari tim satu kotanya Arema Malang. Penyebabnya, karena prestasi yang ditorehkan tidak sementereng saudara mudanya tersebut. Satu lagi, sumber pendanaan masih tetap mengandalkan dana APBD Kota Malang.

Sejak tampil di pentas Liga Indonesia pada musim kompetisi 1994/95, prestasi terbaik tim berjuluk "Laskar Ken Arok" hanya menempati peringkat ke-4 di grup D pada musim kompetisi 1998/99. Selebihnya, Persema selalu berada di papan tengah dan bahkan tak jarang berada di papan bawah.

Tim ini pernah terlempar ke divisi satu pada musim kompetisi 2003. Dua musim berada di kompetisi level kedua, Persema kembali promosi ke divisi utama setelah masuk enam besar divisi satu. Tapi, mereka gagal meraih tiket ke Superliga di musim ini karena hanya menempati peringkat ke-13 wilayah Timur.

Di pentas divisi utama musim ini, prestasi Persema terbilang lumayan. Dari 18 laga yang telah mereka mainkan, tim ini sukses membukukan 13 kali kemenangan dengan menorehkan 40 poin dan berada di peringkat kedua klasemen sementara wilayah II.

Sayangnya, langkah mereka di ajang Copa Indonesia tidak semulus yang diharapkan. Pasalnya, di babak 16 besar turnamen bergengsi yang mempertemukan tiga tim dari kasta berbeda, Persema sudah harus berhadapan dengan salah satu raksasa sepakbola nasional Persipura Jayapura.

Bisa ditebak, Persema gagal melaju ke babak berikut dan harus mengubur impiannya untuk terus mengukir prestasi di turnamen bergengsi ini. Dari dua kali pertemuan dengan Persipura, Persema selalu gagal menundukkan juara Superliga edisi perdana tersebut dan kalah agregat 5-1.

Tiga Pemain Bintang:


Jairon Feliciano Damasio
Striker asal Brasil kelahiran 21 April 1981 ini menjadi andalan Persema di lini depan. Kemampuan mencetak gol mantan pemain Persebaya Surabaya di pentas divisi utama Liga Indonesia musim ini, diharapkan bisa membantu menyelesaikan masalah mandulnya lini depan tim berjuluk Laskar Ken Arek, di musim pertamanya tampil di kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Siswanto
Lebih banyak duduk di bangku cadangan selama merumput di Persib Bandung musim ini membuat Siswanto gerah dan hengkang ke Persema. Ia pun kembali bergabung dengan mantan pelatihnya di Persekabpas Pasuruan Subangkit, saat namanya sempat melambung dan mengantarkannya berbaju timnas Indonesia. Di Persema, gelandang mungil ini bakal kembali menjadi bintang lapangan.

Suroso
Kemampuan menahan gempuran lawan saat masih berbaju Arema Malang di pentas Superliga edisi perdana musim ini, membuat Suroso bakal dipercaya untuk melakukan hal yang sama di Persema. Dengan tinggi badan yang cukup ideal untuk ukuran pemain lokal, pria kelahiran, 24 April 1981 ini, dipastikan bakal menjadi andalan di lini belakang tim promosi Superliga ini.

Skuad Pemain:

KIPER - (12) I Komang Putra, (20) Sukasto Efendi, (1) Heris Wahyu. BELAKANG - (5) Munhar, (3) Seme Pierre Patrick, (6) Suroso, (17) Febri Andikawanto, (18) Aris Budi Prasetyo, (9) Pitono, (24) Rosi Gutawan. TENGAH - (10) Rony Wahyudi, (7) Iswandi Da'i, (11) Bima Sakti, (27) Sutaji, (23) Robbie Gaspar, (26) M. Kamri, (19) Kasan Soleh, (22) Siswanto, (29) Jaenal Ikwan. DEPAN - (15) Jaya Teguh Angga, (25) Harmoko, (9) Jairon Feliciano, (99) Brima Pepito Sanusie.



Prediksi Musim 2009/10:
Sebagai pendatang baru di kasta tertinggi sepakbola nasional edisi kedua musim depan, Persema masih harus menghitung kemampuan. Itu sekiranya mereka tidak ingin hanya sekedar numpang lewat di Superliga. Jika tidak hati-hati, bukan tidak mungkin tim ini akan menjadi "lumbung gol" bagi tim papan atas. Terlebih karena mereka tidak banyak melakukan perubahan dalam skuad tim.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persib Bandung


Tim Persib Bandung ( GOAL.com / Dhedhe D.)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 3
Nama Stadion: Stadion Si Jalak Harupat (Kapasitas 40.000)
Tanggal Berdiri: 14 Maret 1933
Julukan: Maung Bandung, Pangeran Biru
Kelompok Suporter: Viking
Catatan Prestasi:
5 kali juara Perserikatan (1937, 1961, 1986, 1990, 1994)
8 kali runner-up Perserikatan (1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1982/83, 1984/85)
1 kali juara Liga Indonesia (1994/95)

Sejarah Singkat:
Ketika pertama kali didirikan sekitar tahun 1923, Persib dikenal dengan nama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond [BIVB] yang merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB [Persebaya], MIVB [sekarang PPSM Magelang], MVB [PSM Madiun], VVB [Persis Solo], PSM [PSIM Yogyakarta] turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia, yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung [PSIB] dan National Voetball Bond [NVB]. Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib.

Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepakbola yang dimotori orang-orang Belanda, yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken [VBBO]. Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib, dan dianggap perkumpulan kelas dua. Persib memenangkan perang dingin dan menjadi perkumpulan sepakbola satu-satunya di Bandung dan sekitarnya.

Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNI dan Sidolig pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding, yakni Lapangan UNI dan Sidolig [kini Stadion Persib], dan Lapangan Sparta [kini Stadion Siliwangi].

Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik junior maupun senior.

Pemain Bintang:
- Cristian Gonzales
Sejak direkrut dari Persik Kediri pada pertengahan musim lalu, Gonzales langsung menyetel dengan permainan Persib. Perannya di tim ini cukup besar, dan turut membawa Persib menempati peringkat tiga klasemen akhir. Gonzales pernah menjadi top skorer tiga musim berturut-turut di Liga Indonesia. Musim lalu, Gonzales mengemas 28 gol.

- Eka Ramdani
Eka merupakan pemain hasil binaan tim junior Persib. Pada usia belasan tahun, Eka menjelma menjadi salah satu bakat terbesar yang dimiliki Persib. Kendati bertubuh mungil, namun pernanan Eka di barisan tengah sangat dominan, mampu berperan sebagai pengatur serangan, dan memiliki jiwa pemimpin.

- Kosin Hathairattanakool
Kosin mengubah namanya menjadi Sinthaveechai setelah mendapat anjuran dari rahib untuk mendapatkan keberuntungan dalam karir sepakbolanya. Entah benar atau tidak, namun perubahan itu memang terjadi. Ia menjadi andalan timnas Thailand di bawah mistar gawang, dan akan memperkuat Persib selama setengah musim sebelum mengadu nasib ke Jepang.

Nama Pelatih:
Jaya Hartono

Skuad Pemain:

KIPER - (18) Sinthaveechai "Kosin" Hathairattanakool, (20) Cecep Supriatna, (1) Dedi Haryanto. BELAKANG - (5) Maman Abdurahman, (30) Nova Arianto, (4) Wildansyah, (26) Aji Nurpijal, (2) Edi Hafid, (77) Chandra Yusuf, (17) Christian Rene. TENGAH - (12) Gilang Anggakusuma, (3) Irwan Wijasmara, (8) Eka Ramdani, (7) Atep, (24) Hariono, (16) Munadi, (27) Cucu Hidayat, (15) Rangsan Viwatchaichok, (10) Hilton Moreira. DEPAN - (13) Budi Sudarsono, (9) Airlangga, (99) Cristian Gonzales.



Prediksi musim 2009/10:
Walau sempat terkatung-katung karena masalah pendanaan, namun Persib tetap menjadi salah satu favorit juara musim ini. Selain tradisi sebagai tim papan atas, Persib juga memiliki materi pemain yang mumpuni dan berkualitas. Bila tidak diwaspadai, lini depan Persib menjadi ancaman serius mematikan bagi tim lawan.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persiba Balikpapan


Tim Persiba Balikpapan (GOAL.com / Dhedhe D.)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 12
Nama Stadion: Persiba (Kapasitas 10.000)
Tanggal Berdiri: 3 Agustus 1950
Julukan: Beruang Madu
Kelompok Suporter: Persiba Fans Club
Catatan Prestasi: -

Sejarah Singkat:

Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air.

Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950.

Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.

Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Tiga Pemain Bintang:

- I Made Wirawan
Ketergantungan Persiba terhadap I Made Wirawan cukup tinggi. Sempat dikabarkan bakal meninggalkan Beruang Madu, Made akhirnya memilih untuk menetap di Balikpapan. Direktur teknik Persiba, Daniel Roekito, memuji Made mempunyai mental dan kualitas bagus.

- Julio Lopez
Pemain yang akrab disapa J-Lo ini merupakan salah satu striker asing yang produktif di Indonesia. Musim lalu, J-Lo mencetak 15 gol bagi PSM Makassar. Didatangkan dengan harga Rp1,2 miliar, J-Lo diharapkan mampu membawa Persiba ke papan atas musim 2009/10

- Mijo Dadic
Stopper ini mempunyai jiwa kepemimpinan, serta tenang dan berwibawa, membuat pemain asal Kroasia ini menjadi favorit suporter untuk ditunjuk sebagai kapten tim. Mijo mampu membuat Made Wirawan merasa tenang. Lugas di jantung pertahanan, dan tak jarang membuat gol melalui kepala dengan memanfaatkan postur jangkungnya. Mijo juga mempunyai keahlian melakukan tendangan bebas.

Nama Pelatih:
Hariadi

Skuad Pemain:

KIPER - (15) I Made Wirawan, (23) Dede Pramana, (30) Tri Sandi Utomo. BELAKANG - (20) Mijo Dadic, (24) Anam Syahrul, (28) Muhammadan, (3) Aang Suparman, (18) Tomy Zailani, (4) Aidin Elmi, (11) Rudiyanto, (55) Akmal, (21) M. Hatta, (77) M. Darwis. TENGAH - (71) Dwi Joko, (16) Eddy Gunawan, Kadek Darma Putra, (2) M. Sobran, (12) Hendro Siswanto, (31) Fery Ariawan, (27) Anggo Julian, (13) Alief Maulana, (6) Hamid Reza Zakaria, (10) Robertino Pugliara, (7) Stevanus. DEPAN - (8) Gendut Doni, (14) Johan Yoga Utama, (9) Julio Lopez Venegas, (22) Sultan Samma.



Prediksi musim 2009/10:
Kehadiran pemain baru seperti Julio Lopez dan Robertino Pugliara membuat manajemen Persiba mematok target papan atas, mengingat dana untuk mengontrak pemain menghabiskan Rp10 miliar. Hanya saja, dualisme kepemimpinan di kursi pelatih bisa menjadi hambatan. Daniel Roekito tidak bisa langsung memimpin anak buahnya, sehingga harus menyerahkannya kepada Hariadi yang justru terkesan sebagai pajangan. Komunikasi akan menjadi lambat di tengah permainan yang cepat. Masuk papan tengah merupakan target realistis Persiba.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persija Jakarta


Seleksi Pemain - Tim Persija Jakarta (GOAL.com / Dhedhe D.)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 7
Nama Stadion: Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (Kapasitas 88.000)
Tanggal Berdiri: 28 November 1928
Julukan: Macan Kemayoran
Kelompok Suporter: Jakmania
Catatan Prestasi:
9 kali juara Perserikatan (1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1971/73, 1973/75, 1978/79)
8 kali runner-up Perserikatan (1933, 1934, 1936, 1950, 1959, 1960, 1982/83, 1984/85)
1 kali juara Liga Indonesia (2000/01)
1 kali runner-up Copa Indonesia (2005)

Sejarah Singkat:
Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Pasca Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta (Persija). Pada saat itu, Nederlandsch Indisch Voetbal Unie (NIVU) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada.

Di sisi lain, Voetbalbond Batavia en Omstreken (VBO) sebagai perserikatan tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar, dan merembet ke anggotanya, termasuk VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri, dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija.

Sempat menjadi jawara di era Perserikatan, klub ini semakin bersinar di era sepakbola profesional, setelah mendapat dukungan dan perhatian yang besar dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso kala itu.

Sayang seiring dengan lengsernya pria yang akrab di sapa Bang Yos itu, maka kondisi keuangan Persija menjadi tidak jelas. Hal itu setelah dana Anggaran dan Pendapatan Belaja Daerah [APBD] DKI Jakarta yang selama ini menopang kehidupan tim, tak lagi bisa dinikmati secara maksimal.

Menjelang bergulirnya Superliga Indonesia 2009/10, suasana tak kondusif di dalam manajemen klub membuat kehilangan calon investor. Dampak lainnya, manajemen terlambat memburu pemain. Bahkan untuk kursi pelatih hingga sekarang belum kejelasan siapa yang bertugas. Benny Dollo masih menjabat sebagai direktur teknik Persija sampai tugasnya menjadi pelatih timnas senior selesai.

Pemain Bintang:

- Bambang Pamungkas
Menjadi ikon Persija sampai sekarang. Kendati postur tubuh hanya 171 cm, namun Bambang piawai duel bola atas. Pernah merumput di klub Divisi III Belanda, EHC Norad dan Selangor FC (Malaysia). Walau musim lalu kurang bersinar, namun Bambng tetap merupakan ancaman serius lini pertahanan lawan.

- Baihakki bin Khaizan
Pendatang baru di tim Persija. Selama memperkuat timnas Singapura, Baihakki cukup tangguh mengawal lini belakang. Kehadiran Baihakki di barisan belakang akan semakin memperkokoh tembok pertahanan.

- Abanda Herman
Kepiawaian Abanda dalam mengawal lini pertahanan Persija tidak perlu diragukan lagi. Sejak direkrut dari PSM Makassar, Abanda belum pernah pindah ke klub lain, sehingga menjadi salah satu pemain idola Jakmania. Sosok jangkungnya [192 cm] membuat lawan kesulitan memberikan umpan lambung di jantung pertahanan Persija.

Nama Pelatih:
Maman Suryaman

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Rony Prasnanto, (22) Frenky Irawan, (31) M. Yasir. BELAKANG - (3) Elvis Nelson, (4) Abanda Herman, (23) Leo Saputra, (6) Baihakki Khaizan, (32) Leonard Tupamahu, (80) Aris Indarto, (14) Ismed Sofyan, (21) Erick Setiawan, (17) Harry Salisburi. TENGAH - (16) Windu Hanggoro, (7) Ramdani Lestaluhu, (8) Salim Alydrus, (9) Fachruddin Mustafic, (11) Agus Indra, (24) Heru Nerli, (27) Richard Ceceres, (81) M. Ilham. DEPAN - (15) Aliyudin, (20) Bambang Pamungkas, (29) T.A. Musyafry.



Prediksi musim 2009/10:
Kondisi tim yang tidak menentu menjelang kompetisi dimulai membuat Persija minim persiapan. Peran Maman Suryaman pun tidak akan maksimal. Pasalnya, walau berstatus direktur teknik, Benny Dollo, berperan dalam menentukan strategi di pertandingan. Kendati menjadi salah satu favorit juara, namun sulit bagi Persija untuk menjadi juara musim ini.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persijap Jepara


Persijap Jepara (GOAL.com/Hery Sudewo)


Data Klub
Berdiri: 11 April 1954
Alamat: Jl. Jen. Anton Sudjarwo, Jepara 59450
Telpon: +62 (0) 291 591018
Ketua Umum: Achmad Marzuqi
Manajer Tim: Edy Sujatmiko
Pelatih: Junaedi
Suporter: Jetman (Jepara Tifosi Mania) dan Banaspati
Julukan: Laskar Kalinyamat
Stadion: Gelora Bumi Kartini, kapasitas 20.000 penonton

Sejarah
Persatuan Sepakbola Indonesia Jepara atau lebih dikenal dengan sebutan Persijap Jepara adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Jepara. Tim berjuluk "Laskar Kalinyamat" saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi sepakbola kasta tertinggi di tanah air.

Meski telah berdiri sejak 11 April 1945, Persijap baru mulai menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola nasional memasuki era profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia. Tepatnya, pada musim kompetisi 1999/00, di mana kala itu tim ini berhasil menembus divisi utama.

Sayang prestasi itu tidak bisa dipertahankan karena hanya numpang lewat dan harus kembali ke divisi I pada musim berikutnya. Barulah pada musim kompetisi 2004, pelatih Rudi William Keltjes berhasil mengembalikan tim ini ke level atas kompetisi sepakbola nasional, hingga akhirnya mampu meraih tiket ke Superliga.

Sepanjang tampil di pentas divisi utama Liga Indonesia, tim "Plat Merah" milik Pemkot Jepara ini belum pernah meraih posisi terhormat. Kecuali dengan catatan prestasi manis, yakni menumbangkan sejumlah tim papan atas seperti Persipura Jayapura, PSM Makassar, dan lainnya.

Hal ini pula yang dilakukan di awal kompetisi Superliga edisi perdana. Tim kebanggaan warga Kota Jepara
ini bahkan mampu bertengger di papan atas. Hanya saja hal tersebut tidak bisa dipertahankan, hingga akhirnya mereka finish di urutan kesebelas klasemen akhir kompetisi.

Catatan Prestasi:

Liga Indonesia
1994/95: Divisi I
1995/96: Divisi I
1996/97: Divisi I
1998/99: Peringkat ke-3 Grup II Divisi I
1999/00: Juara Grup I Divisi I (Promosi ke divisi utama)
2001: Peringkat ke-12 Wilayah Timur (Degradasi ke divisi I)
2002: Peringkat ke-2 Grup Barat Divisi I
2003: Peringkat ke-8 Grup Barat Divisi I
2004: Peringkat ke-3 Grup Barat Divisi I (Promosi ke divisi utama)
2005: Peringkat ke-12 Wilayah Timur
2006: Peringkat ke-9 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 (Promosi ke Superliga)
2009/10: Peringkat ke-11 Superliga

Copa Indonesia
2005/06: 16 besar
2006/07: 64 besar (babak pertama)
2007/08: 32 besar
2008/09: Empat besar

Tiga Pemain Bintang:

Pablo Alejandro Frances
Striker asal Argentina kelahiran Cordoba, 29 September 1982, ini dipastikan kembali menjadi andalan Persijap di lini depan. Kemampuan merobek gawang lawan diharapkan kembali dilakukannya di musim kedua Superliga. Terlebih karena musim ini ia mampu menjadi "tukang gedor" handal bagi timnya, dengan tampil sebagai pencetak gol terbanyak turnamen Copa Indonesia, yakni dengan delapan gol. Tak heran, jika beberapa klub kontestan Superliga sempat meliriknya.

Dony Fernando Siregar
Kemampuan menjelajahi lapangan tengah yang diperankan pemain kelahiran Medan, 27 September 1983, musim ini cukup baik. Ia pun kembali didampuk untuk mengawal lini tengah Persijap di ajang Superliga edisi kedua musim depan. Akurasi umpan dan tendangan jarak jauhnya yang cukup baik, membuat ia sulit tergantikan di Persijap.

Evaldo Da Silva De Aiziz
Palang pintu pertahanan Persijap dipastikan kembali dikendalikan pemain asing asal Brasil ini. Dengan postur tubuh yang ideal sebagai pemain belakang, stopper kelahiran Brasil, 17 Agustus 1974, tetap menjadi andalan bagi pelatih Junaedi. Hal yang sama pada penampilan mereka musim ini. Ketangguhannya mengawal lini belakang membuat Persijap terus menggunakan tenaganya.

Skuad Pemain:

KIPER - (82) Danang Wihatmoko, (23) Johan Angga, (17) Muhamad Syabani. BELAKANG - (4) Evaldo Silva de Assis, (3) Isdiantono, (29) Catur Rintang, (28) Yogi Alfian, (24) Ferly La'ala, (32) Makhrus Bahtiar, (5) Kasiadi, (8) Aulia Siregar, (2) Alex Fauzi. TENGAH - (18) Nurul Huda, (27) Dony F Siregar, (6) Achmad Taufiq, (14) Chanif Muhajirin, (21) Bona Simanjuntak, (7) Danan Puspito, (25) Nanang Khanafi, (10) E. Sergio de Junior. DEPAN - (19) Johan Juansyah, (9) Noor Hadi, (20) Pablo Frances, (13) Eki Nurhakim.


Prediksi Musim 2000/10:
Tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap skuad timnya dari musim ini, membuat kekuatan Persijap tidak begitu banyak berubah. Karena itu, kemungkinan untuk merengkuh gelar juara pun sepertinya masih sulit. Kendala finansial tampaknya menjadi penyebab kenapa tim ini tidak berani jor-joran dalam belanja pemain. Meski demikian, peluang tim ini tetap berada di zona aman pada akhir musim cukup terbuka.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persik Kediri


Persik Mania (GOAL.com/Hery Sudewo)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 4
Nama Stadion: Brawijaya (Kapasitas 20.000)
Tanggal Berdiri: 1950
Julukan: Macan Putih
Kelompok Suporter: Persik Mania
Catatan Prestasi:
1 kali juara Divisi Dua (1999/00)
1 kali juara Divisi Satu (2002)
2 kali juara Liga Indonesia (2002/03, 2005/06)

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri yang lebih populer dengan sebutan Persik Kediri adalah sebuah klub sepakbola profesional tanah air yang berbasis di Kediri, Jawa Timur. Tim berjuluk Macan Putih saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Seperti dilansir situs resmi Persik Kediri, tim ini berdiri sejak 1950. Sayang tidak diketahui pasti mengenai tanggal dan bulan pendiriannya. Tercatat sebagai pendiri adalah Bupati Kediri R Muhammad Machin, yang pada saat itu Kediri masih berupa kabupaten dan tidak ada pemisahan wilayah seperti sekarang, kabupaten dan kota.

Pendirian klub ini dibantu Kusni dan Liem Giok Djie. Di mana pertama kali yang dilakukan Machin adalah merancang bendera tim yang tersusun dari dua warna berbeda. Bagian atas berwarna merah dan bawahnya hitam dengan tulisan PERSIK di tengah-tengah dua warna berbeda itu, kemudian mendaftakan diri ke PSSI.

Pada dekade 1960 hingga 1990-an, Persik masih belum dikenal di pentas sepakbola nasional. Tim ini bahkan kalah tenar dibandingkan dengan saudara mudanya Persedikab Kabupaten Kediri, yang pada era 1990-an tercatat dua kali mengikuti kompetisi sepakbola profesional tanah air berlabel Liga Indonesia.

Barulah pada saat kepengurusan ditangani Walikota H. A. Maschut pada 1999, Persik menunjukkan perubahan luar biasa. Tim ini bahkan langsung menjelma menjadi "raksasa" sepakbola nasional. Mengawali debutnya di pentas divisi I pada musim 2000/01, setelah tampil sebagai juara divisi II pada musim sebelumnya, Persik terus menggebrak pentas sepakbola nasional dengan prestasi.

Hanya tiga musim meniti kompetisi di level kedua itu, Persik melaju ke divisi utama juga dengan predikat juara divisi I pada musim 2002. Tampil sebagai pendatang baru di pentas "nomor wahid" kompetisi sepakbola nasional, Persik bertekad tidak sekedar numpang lewat. Itu dibuktikan dengan melakukan persiapan yang cukup serius. Baik dari segi materi pemain maupun finansial.

Usaha keras Persik di bawah komando manajer Iwan Budianto rupanya berhasil, setelah Piala Presiden yang menjadi lambang supermasi tertinggi sepakbola nasional berhasil mereka boyong, di musim pertama tampil di divisi utama. Sejak saat itu Persik langsung menjelma menjadi tim papan atas, karena mampu mengandaskan ambisi tim-tim papan atas yang punya nama besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar.

Hebatnya lagi, prestasi itu kembali mereka raih pada musim 2006, setelah menghentikan perlawanan PSIS Semarang 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Piala Presiden pun kembali berlabuh di Kota Kediri. Satu prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim pendatang baru, dengan sukses menjadi juara sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu empat tahun menembus divisi utama.

Tiga Pemain Bintang:

- Mahyadi Panggabean
Mahyadi merupakan sosok pemain yang disiplin. Berposisi sebagai sayap kiri, selain membantu pertahanan, Mahyadi juga sering ikut menyerang. Konsistensinya cukup tinggi, karena didukung stamina yang prima. Mahyadi mempunyai visi permainan, serta kecepatan dan menggiring bola sama baiknya. Tak heran bila dia langsung ditunjuk sebagai kapten.

- Harianto
Walau tidak menyandang ban kapten lagi, namun Harianto merupakan maskot Persik. Tetap disegani pemain satu tim dan lawan. Berkat jiwa kepimpinannya itu, Harianto pernah menjadi asisten pelatih di Persik. Harianto lebih cenderung sebagai gelandang bertahan. Namun tidak jarang ia membantu serangan ketika sedang dibutuhkan.

- Saktiawan Sinaga
Ujung tombak asal Medan ini dikenal dengan permainanya yang tak kenal takut. Saktiawan selalu tampil liar dan garang di kotak penalti lawan. Sayangnya, pemain ini mempunyai temperamen tinggi yang bisa menjadi bumerang bagi timnya.

Nama Pelatih:
Gusnul Yakin

Skuad Pemain:

KIPER - (33) Wahyudi, (58) Herman Batak, (22) Fauzi. BELAKANG - (2) Idrus Gunawan, (15) Sulis Budy Prasetyo, (87) Guntur Ariadi, (6) Khokok Roniarto, (4) Kughebe Onoriode, (5) Reswandi. TENGAH - (32) Wawan Widiantoro, (25) Kusnul Yuli Kurniawan, (12) Harianto, (45) Suswanto, (8) Jefri Dwi Hadi, (3) Agus Susanto, (23) Choirul Anam, (51) Amarildo Luiz de Souza, (24) Legimin Rahardjo, (19) Mahyadi Panggabean. DEPAN - (26) Saktiawan Sinaga, (7) Yongky Aribowo, (27) Imam Maulana, (16) Qischil Gandrumini, (77) Aan Andik Prayitno, (21) Dodit Fitrio Efendi, (11) Patricio Eliseo Morales Gaete.



Prediksi musim 2009/10:
Persik pada musim ini berbeda dibandingkan sebelumnya. Sejak ditinggal sejumlah pemain pilar, serta manajer tim Iwan Budianto dan pelatih Aji Santoso, permainan Persik mengalami penurunan. Kondisi keuangan klub juga turut berperan dalam perjalanan tim selama satu musim. Prestasi musim lalu yang mampu menempati posisi empat klasemen akhir sulit untuk diulangi lagi. Papan tengah sudah menjadi hasil yang bagus bagi Persik.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persipura Jayapura


Tim Persipura Jayapura (GAOL.com / Dhedhe D.)


Data Klub:
Berdiri: 1950
Alamat: Jl. Balai Kota No.1, Entrop (Kantor Walikota Jayapura)
Telpon: +62 (0) 967 583742 / 523234
Ketua Umum: Drs. MR. Kambu, M.Si
Manajer Tim: Rudy Maswi
Julukan: Mutiara Hitam
Pelatih: Jacksen Ferreira Tiago (Brasil)
Stadion: Mandala Jayapura Papua dan Mattoangin Makassar

Catatan Prestasi:

Perserikatan
Runner-up: 1990

Liga
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
1995/96: Semifinalis
1996/97: 12 Besar
1998/99: Peringkat ke-4 Wilayah Timur
1999/20: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2001 : Peringkat ke-7 Wilayah Timur
2002 : Delapan Besar
2003 : Peringkat ke-5
2004 : Peringkat ke-13
2005 : Juara
2006 : Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2007 : Semi-finalis
2008/09: Juara

Copa
2005/06: 16 besar
2006/07, 2007/08, 2008/09: finalis

Lain-lain
2009 Juara Community Shield
2009 Juara Piala Keraton

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan Superliga 2009/10.

Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Matoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.

Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional. Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005. Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.

Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara. Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke divisi satu.

Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1993. Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara divisi utama.

Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan lua biasa. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaannya, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.

Bisa ditebak, skuad yang saat ini dipimpin pelatih Jacksen F Tiago asal Brasil ini bisa terus melaju hingga menapaki tangga juara. Bahkan kepastian menjadi yang terbaik itu mereka peroleh ketika kompetisi masih menyisahkan beberapa laga. Itu seiring dengan rontoknya beberapa tim papan atas yang menjadi pesaing.

Tiga Pemain Bintang:

Boaz Salossa
Penampilan striker timnas senior Indonesia ini sedang bagus-bagusnya. Ia dipastikan menjadi salah satu "mesin gol" andalan Persipura. Sukses menjadi top skor pada edisi perdana Superliga menjadi jaminan, jika bomber yang akrab di sapa Bochi ini akan kembali menjadi tumpuan bagi timnya dalam mendulang poin.

Imanuel Wanggai
Gelandang muda yang satu ini terus menunjukan penampilan meningkat. Karena itu bisa dipastikan, pada Superliga edisi kedua nanti, ia akan menjadi salah satu andalan Persipura di lini tengah. Daya jelajah yang tinggi serta kemampuan membantu penyerangan yang baik membuat ia menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Persipura.

Ricardo Salampessy
Posisi defender timnas senior ini tampaknya belum akan tergantikan untuk mengawal barisan pertahanan Persipura. Memiliki stamina yang baik dengan visi bermain sepakbola modern membuat ia kembali menjadi salah satu andalan "Mutiara Hitam", dalam upaya membendung serangan lawan. Karena perannya itu pula, lini belakang Persipura sukses mencatat sebagai tim yang paling sedikit kebobolan di Superliga edisi perdana musim ini.

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Jendri Pitoy, (20) Ferdiansyah, (30) Celcius Hindambo. BELAKANG - (32) Victor Igbonefo, (14) Kamasan Jack Komboy, (45) Bio Paulin Pierre, (15) Gerald Pangkali, (4) Ricardo Salampessy, (6) David Lally, (25) John Scarlet. TENGAH - (26) Ortizan Salossa, (10) Eduard Ivakdalam, (31) Paulo Rumere, (17) Edson Ames, (7) Steve Bonsapia, (11) Imanuel Wanggai, (22) Hendra Ridwan, (18) Brian Sainyakit, (3) Erol Iba. DEPAN - (21) Tinus Pae, (9) Alberto Goncalves, (13) Ian Louis Kabes, (86) Boaz Salossa, (19) Matthew Mayora.



Prediksi Musim 2009/10:
Tampil sebagai pemenang di ajang Community Shield serta merebut tropi turnamen para musim Piala Keratan di Yogyakarta memang belum jaminan bagi Persipura, untuk bisa kembali mempertahankan tropi Superliga yang mereka rebut pada edisi perdana. Meski demikian, hal itu setidaknya menjadi sinyal positif akan raihan prestasi tim tersebut. Kesempatan mempertahankan gelar juara kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional pun cukup terbuka.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persisam Samarinda


Persisam Samarinda (GOAL.com/Hery Sudewo)


Data klub:
Berdiri: 1 Januari 1925
Alamat: Jl. Basuki Rahmat No. 39 RT 20, Samarinda
Telepon / Fax: +62-541-739192/0541-741857
Ketua Umum: H. Achmad Amins, Msi
Manajer: Aidil Fitri SH
Pelatih: Aji Santoso
Suporter: Pusamania
Julukan: Elang Borneo
Stadion: Palaran (kapasitas 50.000)

Catatan Prestasi:

Liga Indonesia
1994/95: Divisi utama
1995/96: Babak 8 Besar divisi utama
1996/97: Peringkat ke-5 wilayah Timur
1997/98: Peringkat ke-4 wilayah Timur
1998/99: Kompetisi dihentikan
1999/00: Peringkat ke-12 wilayah Timur (degradasi ke divisi satu)
2001/02: Papan tengah divisi satu
2002/03: Papan bawah divisi satu (degradasi ke divisi dua)
2004: Babak delapan besar divisi dua
2005: Empat besar divisi dua (promosi ke divisi satu)
2006: Peringkat ke-7 divisi satu
2007: Peringkat ke-3 divisi satu (promosi ke divisi utama)
2008/09: Juara divisi utama (promosi ke Superliga)

Sejarah Singkat:

Persisam Putra Samarinda adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Klub ini merupakan hasil penggabungan dua klub sepakbola, yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Samarinda (Persisam) yang merupakan eks tim Perserikatan, dan Putra Samarinda (Pusam) dari Galatama.

Kiprah kedua tim satu kota dengan beda pengelolaan (Persisam didanai Pemkot Samarinda sedangkan Pusam pihak swasta) di kancah sepakbola nasional terbilang lumayan. Terlebih Pusam saat berlaga di Galatama karena mendapat sokongan dana dari pengusaha lokal. Sayang sejak kompetisi semi-profesional ini dilebur dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia, tim ini pun mati suri.

Sedangkan Persisam yang didanai APBD Kota Samarinda, masih bisa terus eksis. Hanya saja, prestasi tim ini sempat melempem hingga akhirnya terlempar ke divisi dua pada musim 2002/2003. Barulah pada dua musim berikutnya, tim ini kembali bangkit. Terlebih setelah melakukan penggabungan dengan Pusam dan menjadi Persisam Putra Samarinda.

Proses merger ini memang berbuah manis. Prestasi tim berjuluk "Elang Borneo" kembali melejit. Masuk empat besar divisi dua pada musim 2005 dan promosi ke divisi satu, tim ini hanya dua musim di level kedua dan menembus divisi utama musim 2007, kasta tertinggi kala itu, dengan menempati peringkat ketiga klasemen akhir.

Hebatnya, sebagai tim promosi di divisi utama tidak membuat prestasi tim ini terhenti. Tampil konsisten sepanjang musim mengantarkan mereka menjuarai divisi utama dan mengantongi tiket promosi ke Superliga 2009/10, kompetisi profesional yang merupakan kasta tertinggi sepakbola nasional saat ini.

Tiga Pemain Bintang:

Zaenal Arif
Perekrutan mantan bomber timnas Indonesia ini merupakan salah satu proyek ambisius Persisam untuk berlaga di Superliga. Kehadiran striker yang musim lalu merumput di Persib Bandung diharapkan mampu membantu lini depan Persisam dalam mengerungi ketatnya persaingan di level paling bergengsi sepakbola nasional musim ini.

Ronald Fagundez
Kualitas gelandang asing yang satu ini tidak perlu diragukan. Mantan pemain Persik Kediri ini bahkan diburu banyak klub, hingga akhirnya ia berlabuh di Persisam. Karena itu, ia pun dipastikan akan menjadi andalan tim barunya tersebut dalam upaya mendulang poin di pentas Superliga nanti.

Hamka Hamzah
Sikap arogan membuat defender yang satu ini tidak begitu disukai banyak orang. Terlebih di kalangan wartawan. Meski begitu, penampilan pemain asal Makassar ini terbilang lumayan. Ia pun akan menjadi andalan Persisam di pentas Superliga.

Skuad Pemain:

KIPER - Mukti Ali Raja, Wawan Darmawan, Dedi Kusuma. BELAKANG - Hamka Hamzah, Usep Munandar, Panggah, M. Roby, Supriyadi, Syaiful Lewenusa, Ricco Agustha, Ardiansyah, Supriadi, Tsimi Joel. TENGAH - Achmad Sembiring, Abdi Gusti Wicahyono, Gantar Khan, Fandi Muchtar, Zamroni, Akbar Rasyid, Danilo Fernando, Ronald Fagundez. DEPAN - Agung Suprayogi, Zaenal Arif, Suprianto, Nasution Karoubaba.



Prediksi Musim 2009/10:
Melihat ambisi yang diusung tim promosi ini dengan mendatangkan sejumlah pemain berkelas membuat Persisam patut diperhitungkan, dalam perebutan gelar juara. Namun demikian, hal ini pun terbilang sulit, karena mereka harus mampu mematahkan dominasi tim-tim papan atas, jika ingin membuat sejarah baru di pentas Superliga, yakni sebagai tim promosi yang mampu tampil sebagai juara.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persitara Jakarta Utara


Seleksi Pemain - Tim Persitara Jakarta (GOAL.com / Dhedhe D.)


Berdiri: 1985
Alamat: Gelanggang Jakarta Utara, Jl. Yos Sudarso No. 27-29 Indonesia
Telpon: +62 (0) 21 8660 6058 / 9309 0060 / 0816 750 281
Ketua: Drs. HM. Effendi Anas, M.Si
Direktur: Drs. Sahrianta Tarigan
Manajer: Harry Ruswanto
Pelatih: Dick Buitelaar (Belanda)
Suporter: Nort Jak Mania
Stadion: Lebak Bulus, kapasitas 11.000 penonton

Prestasi:

Liga Indonesia

1994/95: Divisi I
1995/96: Divisi I
1996/97: Divisi I
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Semi-final Divisi I
1999/00: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
2001: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
2002: Degradasi ke divisi II
2003: Peringkat ke-3 Divisi II Grup C
2004: Delapan Besar Divisi II (Promosi ke Divisi I karena penambahan klub)
2005: Peringkat ke-4 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2006: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-6 Wilayah Timur (Promosi ke Superliga)
2008/09: Peringkat ke-14 Superliga

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara atau lebih dikenal dengan sebutan Persitara adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Utara ibu kota. Tim berjuluk Laskar Si Pitung adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi paling elit di tanah air musim ini.

Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdiri pada 1985, tim yang awalnya bernama Persija Timut-Utara (Persijatimut) ini tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta Pusat.

Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepakbola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp22 milyar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 milyar.

Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan.

Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).

Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepakbola nasional dan kembali ke divisi satu.

Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi II pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.

Tiga Pemain Bintang:

Tantan
Mantan striker tim divisi utama Persikab Bandung ini diproyeksikan sebagai pengganti Rahmat "Poci" Rivai yang hengkang ke Sriwijaya FC. Kemampuan dan akselerasinya sebagai "tukang gedor" dinilai sepadan dengan bomber andalan Persitara musim ini yang memutuskan hengkang ke Laskar Wong Kito.

Kabir Prince Bello
Diperpanjangnya kontrak pemain asing asal Nigeria ini dipastikan akan membuat lini depan Persitara bakal semakin kokoh. Kemampuan mencetak gol striker yang hingga saat ini masih memegang rekor gol tercepat di pentas Superliga maupun Copa Indonesia, yang dibuatnya saat Persitara menjamu PSM Makassar dalam lanjutan Superliga musim 2009/09 di Stadion Lebak Bulus Jakarta, 18 Februari silam ketika laga baru berjalan 21 detik, tidak perlu diragukan.

Ladislas Bushiri
Pemain anyar Persitara asal Kanada dengan tinggi 195 centimeter ini dipastikan sebagai palang pintu "Laskar Si Pitung" di pentas Superliga edisi kedua musim depan. Dengan postur tubuh yang cukup ideal sebagai pemain pemain belakang, pemain ini bakal menjadi andalan untuk menahan gempuran pemain lawan. Terlebih karena selama ini tim kebanggaan warga Jakarta Utara ini memang selalu bermasalah dengan lini pertahanannya.

Skuad Pemain:

KIPER - (21) Wawan Darmawan, (1) Muhamad Sandy, (32) Amirudin. BELAKANG - (5) Ladislas Bushiri, (27) Ledi Utomo, (17) Firdaus Ramadan, (3) Tugihadi, (12) Wasyatul Akmal, (22) Irwan Camelio, (4) M. Issa Nurcahya. TENGAH - (14) Ahmad Marzuki, (13) Hariman Siregar, (26) Musryid Money, (8) Dedy Mulyadi, (23) Sutikno, (6) Anwar, (7) John Tarkpor Sonkaley. DEPAN - (10) Tantan, (9) Prince Kabir Bello, Muhamad Renggur, (25) Abdurrahman.



Prediksi Musim 2009/10:
Persitara memang sempat ditinggal beberapa pilar intinya akibat masalah internal yang melanda tim ini. Tapi dengan bergabungnya beberapa pemain baru yang kualitasnya cukup lumayan, bukan tidak mungkin tim yang dikenal tangguh di kandang ini tampil lebih baik musim depan. Terlebih dengan sokongan finansial yang sudah jelas kembali bakal dikucurkan dari dana APBD DKI Jakarta.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Persiwa Wamena


Tim Persiwa Wamena (GOAL.com / Dhedhe D.)
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 2
Nama Stadion: Pendidikan (Kapasitas 15.000)
Tanggal Berdiri: 1972
Julukan: Laskar Lembah Baliem, Badai Pegunungan, The Highlander
Kelompok Suporter: Persiwamania, Wafsxter
Catatan Prestasi:
- Runner-up Superliga 2008/09

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Indonesia Wamena atau biasa disebut Persiwa Wamena adalah sebuah klub sepakbola profesional milik pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Saat ini, tim berjuluk Badai dari Pegunungan Selatan adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi sepakbola paling akbar di tanah air.

Meski sudah cukup lama berdiri, kiprah tim ini di kancah sepakbola nasional tidak begitu menonjol. Hal itu karena tim tersebut selama ini berada di bawah bayang-bayang Persipura Jayapura, tim ibu kota provinsi Papua. Akibatnya, Persiwa nyaris tak pernah terdengar hingga akhirnya pada musim kompetisi 2004 sukses menembus divisi utama Liga Indonesia.

Hebatnya, meski Wamena hanyalah sebuah kota kecil di Papua dengan pendapatan perkapita masyarakatnya yang terbilang minim dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Tapi hal tersebut tak membuat persepakbolaan di kabupaten yang letaknya 3.500 meter di atas permukaan laut itu terus tenggelam, menyusul sukses mereka naik di level atas kompetisi sepakbola nasional.

Setelah itu, Persiwa terus menancapkan tajinya. Terlebih karena Stadion Pendidikan yang merupakan kandang mereka didaulat sebagai La Paz-nya Indonesia. Sebab nyaris tak ada tim di tanah air yang mampu meraih kemenangan di kandang mereka itu. Udara tipis di Wamena rupanya membuat tim-tim papan atas Indonesia selalu pulang dengan tangan hampa.

Tiga Pemain Bintang:

- Pieter Rumaropen
Pieter merupakan produk asli binaan Persiwa. Sejak ditarik ke tim senior pada tahun 2003, Pieter menjadi andalan Persiwa. Selain menjadi penyerang, Pieter juga bisa menjalankan tugas sebagai gelandang. Pemain berusia 25 tahun ini mempunyai kecepatan dan tendangan akurat.

- Boakay Eddie Foday
Salah satu andalan Persiwa di barisan depan. Foday merupakan penyerang yang cukup tajam di kotak pertahanan lawan. Musim lalu, ia menyumbangkan 11 gol bagi Persiwa. Foday memiliki kelincahan dan stamina tinggi untuk bersaing dengan pemain belakang lawan. Hingga kini, Foday masih berstatus pemain timnas Liberia.

- Timotius Motte
Nama Timotius Motte mencuat ketika Persiwa kehilangan kiper utamanya, Charles Woof yang meninggal dunia karena sakit. Timotius yang mendapat kepercayaan sebagai kiper utama di tengah perjalanan kompetisi, membayarnya dengan bagus. Gawang Persiwa sulit ditembus pemain lawan.

Nama Pelatih:
Zainal Abidin

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Andre, (20) Gery Mandagi, (25) Timotius Motte. BELAKANG - (5) Nurcahyo, (4) Christian Kono, (16) Johanes Kabagaimu, (14) Yesaya Desnam, (11) Habel Satya, (15) Isak Konon, (11) Alexander Yaranggar. TENGAH - (8) Aulia Trihartanto, (23) Imanuel Padwa, (17) Vendry Mofu, (50) Erick Lewis Weeks, (88) Cristian, (6) Jackie Pigome. DEPAN - (10) Edison Pieter Romaropen, (24) Bokay Eddie Foday,(7) Albertho Mambrasar, (9) Ziswa Siswanto Macho, (13) Alan Aronggear.



Prediksi musim 2009/10:
Persiwa bermaterikan pemain muda usia yang miskin pengalaman, hal itu bisa dilihat dari serangkaian laga pra-musim. Peranan John Banua sebagai manajer tim sangat sentral, dan disegani pemain. Persiwa juga mempunyai kandang yang cukup menguntungkan. Stadion Pendidikan bisa menjadi sumber tiga poin bagi Persiwa. Pemain lawan sering kedodoran akibat tak terbiasa dengan oksigen yang tipis. Musim lalu, Persiwa tidak terkalahkan di kandangnya. Jika Zainal Abidin mampu membenahi psikologi pemain saat melakukan laga tandang, bukan mustahil Persiwa mampu bertengger di papan atas seperti yang mereka peroleh musim lalu.

PROFIL Superliga Indonesia 2009/10: Sriwijaya FC Palembang


Sriwijaya FC Palembang (GOAL.com/Hery Sudewo)


Berdiri: 1976
Alamat: Komp. Palembang Square, Jl. Angkatan 45 / Jl. POM IX No.R-130 Indonesia
Telpon: +62 (0) 711 380130
Presiden Klub: Dodi Reza Alex
Manajer: Hendri Zainuddin
Pelatih: Rahmad Darmawan
Stadion: Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang
Suporter: Singa Mania dan Sriwijaya Mania Sumsel
Julukan: Laskar Wong Kito

Prestasi:

Liga Indonesia
2005: Peringkat ke-9, Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-6, Wilayah Barat
2007: Juara
2008: Peringkat kelima Superliga

Copa Indonesia
2007: Juara
2008: Juara

Sejarah Singkat:

Sriwijaya Football Club atau yang lebih populer dengan sebutan Sriwijaya FC, adalah sebuah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Palembang, Sumatera Selatan.

Laskar Wong Kito --julukan Sriwijaya FC-- merupakan tim milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setelah terjadi penjualan opsi kepemilikan dari Persijatim Jakarta Timur, tim perserikatan asal Jakarta Timur.

Saat ini tim dengan kostum kebanggaan merah kuning bermotif songket merupakan salah satu kontestan Superliga 2009/10, pentas sepakbola paling akbar di tanah air.

Meski terbilang tim anak bawang dari segi usai, namun prestasi yang ditorehkannya cukup luar biasa. Itu setelah tampil sebagai juara Liga dan Copa Indonesia 2007, yang membuat mereka menjadi pusat perhatian publik sepakbola nasional.

Sayang pada musim pertama digulirkannya Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional, Sriwijaya FC gagal mendulang sukses dan hanya mampu finish di urutan kelima klasemen akhir.

Tiga Pemain Bintang:

Precious Emuejeraye
Stopper timnas Singapura ini memang baru bisa membela Sriwijaya FC setelah, 5 November 2009 mendatang, karena masih terikat kontrak dengan klub lamanya SAF Singapura. Tapi kehadiran pemain naturalisasi berdarah Nigeria ini dipastikan bakal menambah kekuatan lini belakang "Laskar Wong Kito". Terlebih karena selama ini kelemahan paling mendasar skuad tim besutan pelatih Rahmad Darmawan memang di lini belakang.

Zah Rahan Krangar
Kemampuan dan akselerasi pemain yang cukup mobile ini tampaknya masih akan kembali menjadi andalan Sriwijaya FC. Kehadiran pemain asing asal Liberia ini dipastikan belum tergantikan, meski musim depan beberapa pemain tengah didatangkan.

Rachmat Rivai
Mantan striker Persitara Jakarta Utara ini memang tidak muda lagi, karena usianya sudah memasuki 31 tahun. Tapi dalam beberapa penampilannya bersama Sriwijaya FC di laga ujicoba, dia masih membuktikan diri sebagai bomber produktif. Karena itu, ia dipastikan akan menjadi andalan lini depan tim kebanggaan warga Palembang dan Sumatera Selatan ini.

Skuad Pemain:
KIPER - (12) Ferry Rotinsulu, (34) Hendro Kartiko, (1) Andi Irawan. BELAKANG - (2) Imam Suprapto, (3) A.A. Ngurah, (4) Charis Yulianto, (5) Bobby Satria, (28) Alamsyah Nasution, (19) Ambrizal, (20) Emuejeraye Precious, (24) Christian Worabay, (25) Isnan Ali. TENGAH - (18) Ocktavianus, (7) M. Nasuha, (6) Toni Sucipto, (16) Benben Barlian, (10) Zah Rahan, (11) Ponaryo Astaman, (14) Arif Suyono, (15) Amirul Mukminin. DEPAN - (17) Keith Kayamba, (9) Rahmat Rivai, (27) Mustopha Aji, (8) Anoure Obiora.



Prediksi Musim 2009/10:
Dalam beberapa ujicoba yang dilakoni, penampilan Sriwijaya FC memang tampak masih jauh dari harapan. Tim ini bahkan hanya menang tipis 1-0 atas kontestan divisi utama Semen Padang. Meski begitu, gambaran kekuatan Sriwijaya FC memang tidak demikian. Terlebih dengan kehadiran tujuh pemain timnas Indonesia di tim tersebut. Tekad kembali mengawinkan gelar seperti yang diraih musim lalu tentu bukan hal mustahil bisa kembali dilakukan.


ISL

Inilah 18 tim yang akan mengadu kualitas di kancah sepakbola tertinggi di Indonesia.



Arema MalangArema Malang


Bontang FCBontang FC



PSM MakassarPSM Makassar



PSPS PekanbaruPSPS Pekanbaru



Pelita Jaya Jawa BaratPelita Jaya Jawa Barat



Persebaya SurabayaPersebaya Surabaya



Persela LamonganPersela Lamongan



Persema MalangPersema Malang



Persib BandungPersib Bandung



Persiba BalikpapanPersiba Balikpapan



Persija JakartaPersija Jakarta



Persijap JeparaPersijap Jepara



Persik KediriPersik Kediri



Persipura JayapuraPersipura Jayapura



Persisam SamarindaPersisam Samarinda



Persitara Jakarta UtaraPersitara Jakarta Utara



Persiwa WamenaPersiwa Wamena



Sriwijaya FC PalembangSriwijaya FC Palembang



Google Search